Jumat, 08 November 2013

Suplemen Vitamin dan Mineral, Amankah?

Dilatarbelakangi "keharusan" dalam menghemat pengeluaran uang bulanan ataupun adanya kesibukan yang padat, tidak jarang membuat seseorang berinisiatif untuk mencari solusi untuk tetap dapat menjaga kesehatannya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa vitamin dan mineral adalah zat gizi esensial yang dibutuhkan manusia tiap hari, yang biasanya terdapat di dalam sayur dan buah.

Sayur, bila tak pandai-pandai merencanakan menu atau mengolahnya, akan menjadi komoditi yang membosankan dan rendah daya terimanya. Seringkali orang yang tidak mau memakan sayur karena alasan "rasa sayurnya aneh", sensivitas rasa pahit yang tinggi bagi yang tidak terbiasa makan sayur, trauma ulat, dan lain-lain. Sedangkan orang yang tidak mau memakan buah, biasanya lebih karena mengenyampingkannya akibat pilihan menu yang lain (protein atau lemak atau snack), sungkan memakannya di tengah keramaian, dan keterbatasan budget bulanan.

Akhirnya, seseorang membeli suplemen mutivitamin dan mineral. Cukup minum 1 kapsul per hari, semua kebutuhan vitamin dan mineral sudah terpenuhi. Namun, sadarkah bahwa 1 kapsul suplemen merk-merk tertentu bisa mengandung jumlah vitamin dan mineral yang melebihi kebutuhan gizi kita. Sebaiknya kita bagi 2  kapsul suplemen yang ingin kita minum, atau selang-seling frekuensi dalam mengkonsumsinya. Karena meskipun jumlah vitamin dan mineral  yang melebih batasan % AKG itu masih lebih rendah dari batasan toxicitasnya, namun apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan gejala-gejala kelebihan vitamin/mineral yang bisa mengganggu kesehatan kita pada akhirnya, seperti kerusakan otak akibat kelebihan vitamin B2, dan lain-lain. Selain itu juga dapat menyebabkan organ ginjal dan hati bekerja ekstra keras dalam mengeluarkan kelebihan kadar vitamin dan mineral dalam tubuh saat menjaga keseimbangan homeostatis tubuh, sehingga hati dan ginjal bisa rusak. Ditambah, apabila 1 mineral tertentu berlebih bisa menyebabkan gangguan penyerapan mieral lainnya, seperti antara kalium dan kalsium


- karena berbagi itu menyenangkan dan menulis mengasah kita untuk mengingat ilmu-ilmu kita-